Nov 26, 2024

Kebijakan Ekonomi Trump: Dampak pada Pasar Saham dan Forex

Donald Trump muncul sebagai pemenang pemilihan presiden AS tahun 2024, pasar finansial merespons dengan pergerakan signifikan, karena investor dan trader mengevaluasi implikasi dari kembalinya Trump ke tampuk pemerintahan setelah masa jabatan pertamanya di tahun 2016. Kemenangan Trump mengisyaratkan pergeseran kembali ke agenda pro-bisnis, yang ditandai dengan fokus pada deregulasi, pemangkasan pajak, dan kebijakan perdagangan proteksionis.

Dalam artikel ini, kami membahas bagaimana kebijakan ekonomi Trump dapat memengaruhi pasar finansial utama, khususnya trading forex , saham AS, saham global, dan prospek ekonomi yang lebih luas.

  1. Dampak pada Pasar Forex: Dolar AS Menguat Setelah Kemenangan Trump di Pilpres 2024

Salah satu reaksi paling cepat terhadap kemenangan Trump pada pemilu 2024 adalah menguatnya Dolar AS (USD) secara signifikan di seluruh pasar global.

Lonjakan ini mayoritas didorong oleh ekspektasi terhadap agenda pro-bisnis Trump, yang mencakup pemotongan pajak, deregulasi, dan kebijakan-kebijakan yang dirancang untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi AS.

Para investor meyakini bahwa kebijakan-kebijakan Trump akan meningkatkan laba perusahaan, melejitkan aktivitas ekonomi, dan menambah permintaan terhadap dollar AS. Karenanya, USD menguat terhadap berbagai mata uang mayor, termasuk Yuan Tiongkok (CNH), Peso Meksiko (MXN), dan Euro (EUR), yang menggambarkan optimisme terhadap kinerja ekonomi AS berdasarkan kebijakan pemerintahan Trump.

USD Menguat

Dengan ekspektasi ekonomi AS yang tinggi dalam pemerintahan Trump, USD siap melejit. Para investor mengantisipasi bahwa kebijakan perdagangan dan pajak Trump akan meningkatkan pendapatan perusahaan AS, yang akan mendorong permintaan yang lebih besar terhadap Dolar.

Dolar AS dapat menguat lebih jauh jika Trump menindaklanjuti rencana untuk menerapkan tarif impor, terutama dari Tiongkok. Karena itu, para trader Forex berupaya mengambil keuntungan dari penguatan USD, terutama terhadap CNY, MXN, dan EUR.

Tekanan pada Yuan Offshore China (CNH)

Yuan Offshore China (USDCNH) melemah sebagai respons terhadap kekhawatiran atas potensi ketegangan perdagangan. Pemerintahan Trump sebelumnya menaikkan tarif terhadap China dan dengan terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden AS, kemungkinan besar akan ada langkah yang lebih agresif, termasuk potensi tarif 60% untuk barang-barang dari Tiongkok.

Karena itu, trader Forex dapat menemukan peluang melalui USD/CNH, memperkirakan Yuan akan makin merosot karena meningkatnya ketegangan perang dagang antara AS dan China.

Proxy Trade: AUD/USD dan USD/CNY

  1. USD/CNH: Mengingat kebijakan perdagangan Trump dan risiko perang dagang yang sedang berlangsung dengan China, pasangan mata uang USD/CNH kemungkinan menjadi proxy trade paling langsung untuk memantau kekuatan USD. Kelanjutan strategi tarif Trump dan sikap proteksionisnya dapat memberikan tekanan signifikan terhadap Yuan China (CNH), sekaligus meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS (USD). Trader forex dapat memanfaatkan dinamika mata uang ini dengan memprioritaskan USD/CNH dalam perdagangan mereka.

  2. AUD/USD: Proxy trade lainnya yang potensial adalah AUD/USD, di mana Dolar Australia (AUD) sering berfungsi sebagai proxy likuid untuk Yuan Offshore China (CNH). Ketergantungan besar Australia pada ekspor ke China—terutama komoditas seperti bijih besi, batu bara, dan gas alam—berarti bahwa perubahan prospek ekonomi China dapat berdampak signifikan pada AUD. Ketika ketegangan perdagangan antara AS dan China meningkat, AUD sering bereaksi sejalan dengan CNY, karena kedua mata uang tersebut dipengaruhi oleh lingkungan perdagangan global yang lebih luas dan pasar komoditas internasional.

Akibatnya, jika kebijakan ekonomi Trump menyebabkan peningkatan volatilitas dalam hubungan AS-China, volatilitas AUD/USD juga dapat mengalami peningkatan. Selain itu, jika pemerintahan Trump berfokus pada peningkatan produksi energi dalam negeri, Dolar Australia dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga komoditas global, yang kemudian memengaruhi dinamika trading AUD/USD.

  1. Dampak pada Pasar Saham: Agenda Pro-Bisnis Trump Memperkuat Saham AS

Setelah kemenangan Trump dalam pilpres, saham-saham AS menguat, dipicu oleh optimisme atas kebijakan Trump yang pro-bisnis. Sektor-sektor utama seperti energi, teknologi, dan keuangan siap untuk mengalami kenaikan substansial. Perpaduan antara deregulasi, pemangkasan pajak, dan fokus pada produksi energi domestik mendukung sentimen bullish ini.

Saham AS Melonjak

Pasar saham AS, termasuk S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq, merespons kemenangan Trump secara positif, dengan indeks-indeks pun menguat. Reli terutama terlihat pada sektor-sektor yang akan diuntungkan oleh kebijakan Trump. Saham energi (terutama minyak dan gas) dan saham teknologi memimpin rally, karena para investor mengantisipasi kondisi yang menguntungkan bagi industri-industri ini.

Sektor Energi Menguat

Dukungan Trump terhadap bahan bakar fosil dengan slogan kampanye “drill, baby, drill”, termasuk minyak dan gas alam, memperkuat perusahaan seperti ExxonMobil dan Chevron setelah Trump terpilih. Langkah pemerintahannya untuk menghapus pembatasan produksi migas dalam negeri dan melonggarkan peraturan lingkungan hidup menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi perusahaan energi. Dengan fokus pada kemandirian energi dan berkurangnya hambatan regulasi, saham energi diposisikan untuk mengalami pertumbuhan signifikan, meningkatkan profitabilitas, dan memperluas akses ke sumber daya dalam negeri.

Pertumbuhan Sektor Teknologi

Saham Tesla melesat karena para investor berspekulasi bahwa perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan dari kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Ekspektasi ini termasuk berkurangnya persaingan dari produsen mobil listrik yang lebih kecil dan tarif yang lebih tinggi untuk impor dari China, yang dapat memberikan keuntungan bagi Tesla. Kebijakan pro-bisnis Trump, seperti deregulasi dan pemotongan pajak, juga dipandang menguntungkan bagi berbagai perusahaan teknologi raksasa, yang berpotensi meningkatkan profitabilitas dan memicu reinvestasi pada inovasi. Secara spesifik, Tesla dapat diuntungkan oleh pelonggaran peraturan seputar kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Pertumbuhan Sektor Teknologi

Saham JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Bank of America mengalami kenaikan signifikan, bersama dengan indeks lebih luas yang mencakup saham bank besar, setelah kemenangan Trump. Bank-bank regional juga mengalami kenaikan yang signifikan karena para investor mengantisipasi lingkungan regulasi yang lebih baik untuk sektor keuangan. Langkah deregulasi Trump dipandang sebagai dukungan untuk lembaga keuangan besar, karena pelonggaran peraturan memungkinkan bank untuk mengambil lebih banyak risiko dan meningkatkan kredit. Selain itu, ekspektasi pemangkasan pajak makin mendukung prospek profitabilitas yang lebih tinggi, membuat bank-bank ini lebih bersaing dan efisien.

live-account-768x192

  1. Dampak pada Indeks: AS Unggul Dibanding Indeks Global

Di kala saham-saham AS menguat sebagai respons terhadap kemenangan Trump, pasar keuangan global menghadapi tantangan. Dampak dari kebijakan perdagangan Trump —terutama sikapnya terkait perdagangan dan tarif— dapat menekan pasar non-AS, terutama di Eropa, China, dan Jepang.

Indeks AS vs Indeks Global

Saat Trump menerapkan kebijakan “America First”, saham AS diperkirakan akan mengungguli indeks global dalam jangka pendek dan menengah, didorong oleh optimisme seputar pemotongan pajak, deregulasi, dan belanja infrastruktur. Namun, pasar Eropa dan Asia —yang lebih rentan terhadap perang dagang AS-China atau tarif yang lebih tinggi— mungkin terkalahkan. Negara-negara yang bergantung pada ekspor AS atau rantai pasokan global mungkin menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat, sehingga mendorong investor mencari keamanan melalui aset AS. Hal ini dapat meningkatkan permintaan terhadap saham AS dan dolar AS, karena kebijakan Trump mendorong reaksi yang bervariasi di berbagai belahan dunia.

  1. Ketegangan Perang Dagang Trump

Salah satu risiko terbesar yang dihadapi pasar global adalah potensi perang dagang baru, terutama antara AS dan China. Kebijakan perdagangan Trump yang agresif, termasuk kemungkinan tarif umum untuk barang dari luar negeri, dapat meningkatkan ketegangan dengan China dan Uni Eropa. Usulan Trump untuk menerapkan tarif 10% hingga 20% terhadap semua impor, ditambah target spesifik seperti mobil, dapat mengganggu rantai pasokan global, meningkatkan inflasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Jika Trump jadi menerapkan tarif 60% untuk barang-barang dari China, dan China menerapkan tarif balasan, ini dapat menciptakan volatilitas di seluruh pasar global. Hal ini utamanya akan berdampak pada pasar negara berkembang seperti Meksiko, Korea Selatan, dan Brasil, yang sangat bergantung pada perdagangan dengan AS dan China. Uni Eropa juga rentan terhadap tarif AS, yang dapat menyeret ke dalam konflik perdagangan yang lebih luas.

Inggris, pasca-Brexit, menghadapi pilihan-pilihan sulit tentang bagaimana menghadapi risiko-risiko ini, mengingat hubungannya yang erat dengan Uni Eropa dan risiko terjebak di tengah keduanya. Peningkatan proteksionisme dapat mengganggu pasar global, merugikan ekonomi yang lebih kecil, dan menimbulkan risiko serius terhadap stabilitas ekonomi global.

  1. Peluang dan Risiko Trading untuk Investor

Meskipun prospek jangka pendek untuk saham AS dan dolar AS positif, risiko jangka panjang tetap ada, terutama berkaitan dengan inflasi, peningkatan utang nasional, dan ketidakpastian perdagangan global. Kebijakan pro-bisnis Trump dapat memberikan dukungan bagi ekonomi dalam jangka pendek, tetapi implikasi jangka panjang dari perang dagang dan kebijakan fiskal Trump masih belum pasti.

Deregulasi Trump

Upaya Trump yang berkelanjutan untuk melakukan deregulasi di berbagai sektor utama, terutama di bidang energi, keuangan, dan teknologi, kemungkinan besar akan membuka peluang pertumbuhan dan inovasi. Dengan mengurangi penghalang birokrasi dan memberikan fleksibilitas operasional yang lebih besar bagi bisnis, deregulasi dapat mengurangi biaya kepatuhan, meningkatkan produktivitas, dan memicu investasi. Perusahaan di berbagai sektor seperti migas, jasa keuangan, dan teknologi dapat mengalami peningkatan profitabilitas signifikan, yang berpotensi meningkatkan kinerja pasar saham AS dalam jangka pendek. Namun, keberlanjutan jangka panjang dari berbagai manfaat ini bergantung pada apakah deregulasi mengakibatkan konsekuensi negatif yang tidak diantisipasi, seperti risiko lingkungan atau risiko keuangan sistemik.

Risiko Utang & Inflasi

Utang nasional AS tetap menjadi perhatian di bawah pemerintahan Trump. Usul pemotongan pajak dan peningkatan belanja pertahanan dapat memperbesar defisit fiskal, berpotensi meningkatkan tekanan pada suku bunga. Selain itu, perpaduan antara ekspansi fiskal dan meningkatnya proteksionisme, termasuk tarif impor dari China dan mitra dagang lainnya, dapat meningkatkan biaya bagi konsumen dan bisnis AS. Ketika inflasi meningkat, daya beli dapat terkikis dan belanja konsumen berkurang, yang berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Kenaikan inflasi juga dapat menyebabkan pengetatan kebijakan moneter oleh Federal Reserve, yang berpotensi memperlambat momentum pasar saham dan meningkatkan biaya kredit.

Kesimpulan: Optimisme di Tengah Ketidakpastian

Kemenangan Donald Trump pada pilpres AS 2024 telah memicu rally tinggi pada saham AS dan kenaikan nilai dolar AS, didorong oleh ekspektasi pemangkasan pajak, deregulasi, dan agenda pro-bisnis yang termasuk fokus pada kemandirian energi. Sektor utama seperti energi, teknologi, dan keuangan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dalam jangka pendek, sementara pasar global menghadapi risiko karena potensi perang dagang, tarif, dan ketegangan geopolitik.

Terlepas dari optimisme di pasar AS, kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi, utang nasional, dan stabilitas ekonomi jangka panjang tetap ada. Investor perlu tetap bersikap positif namun berhati-hati, menyeimbangkan antara peluang pasar jangka pendek dengan potensi volatilitas dan ketidakpastian pada perekonomian yang lebih luas.

demo-account-768x192

Baca Selengkapnya

Kebijakan Ekonomi Trump: Dampak pada Pasar Saham & Forex | Tren Trading
Pemilihan Presiden 2024: Bagaimana Kemenangan Trump atau Harris Dapat Mengarahkan Pasar Finansial dan Menyajikan Peluang Trading